Saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sekolah negeri diminta berkomitmen untuk mematuhi ketentuan tentang batasan jumlah siswa tiap rombel (rombongan belajar) maupun jumlah rombel, sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang ada.
Langkah ini untuk melindungi terhadap keberadaan sekolah swasta agar tidak kekurangan peserta didik. Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kabupaten Banyumas, Rojikin menuturkan, dalam juknis sudah dijelaskan, setiap rombel berisi antara 32-36 siswa.
Aturan ini semestinya dipatuhi oleh sekolah negeri, sehingga tidak boleh dilanggar dengan berbagai alasan apapun. Selama ini, kata dia, tidak sedikit sekolah negeri yang menerima siswa dalam jumlah yang banyak. Bahkan terkadang sampai melebihi dari ketentuan dalam juknis.
Kondisi tersebut jelas dapat berdampak terhadap jumlah peserta didik baru yang diterima di sekolah swasta. "Kalau siswa baru yang diterima di sekolah negeri tidak dibatasi, nanti sekolah swasta yang akan terkena dampaknya," kata dia, Rabu (12/6).
Dia menambahkan, masyarakat hendaknya juga tidak meragukan terhadap keberadaan sekolah swasta. Pasalnya saat ini tidak sedikit sekolah swasta yang memiliki kualitas cukup bagus, bahkan bisa mengungguli dengan sekolah negeri yang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.
Menurutnya, kebijakan yang sudah ditetapkan dalam juknis tersebut, hendaknya juga mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan. ''Dinas semestinya juga harus ikut nyengkuyung mewujudkan kemandirian sekolah swasta. Dengan begitu, sekolah swasta akan merasa nyaman dan terayomi,'' tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar