Kontes robot yang diselenggarakan di tingkat regional maupun nasional, memacu mahasiswa untuk berkompetisi. Ajang yang diikuti PTN dan PTS itu juga menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain di bidang robotik.
Hal itu disampaikan Pakar Robotik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Bambang Riyanto Trilaksono dalam Simposium Robot Soccer di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), kemarin. Dia mengatakan, selain dapat mendorong mahasiswa untuk berkompetisi dan berprestasi, melalui ajang ini akan muncul grup yang menguasai bidang robotik.
‘’Bangsa kita dari kontes robot ini dapat memperlihatkan kemajuan dalam bidang teknologi yang sangat berarti dan memberikan efek positif bagi kalangan mahasiswa,’’ ungkap Dosen Fakultas Teknik Elektro dan Informatika ITB itu. Saat ini potensi di bidang tersebut dapat bersaing dengan negara lain. Akan tetapi, memang perlu diakui ada beberapa hal yang masih tertinggal. Bambang menambahkan, untuk soft robotic meski belum ada pakarnya, Indonesia akan berusaha mengembangkan robot model itu. Soft robotic adalah jenis robot dengan bahan atau material lentur, sehingga menyerupai manusia. Kontes Robot Nasional (KRN) 2013 dimulai Sabtu (8/6), di GOR Jatidiri Semarang.
Udinus menjadi tuan rumah. Kegiatan itu melombakan empat kategori robot, yakni kontes robot Indonesia (KRI), kontes robot pemadam api Indonesia (KRPAI) divisi beroda dan divisi berkaki, kontes robot sepak bola Indonesia (KRSBI), dan kontes robot seni Indonesia (KRSI). Rektor Udinus Semarang Dr Edi Noersasongko mengatakan, suatu kebanggaan bagi Udinus bisa menyelenggarakan KRN 2013 yang diikuti 55 perguruan tinggi negeri dan swasta. ‘’Mulai tahun ini peserta tidak hanya berkompetisi, tapi diwajibkan untuk menulis makalah, sehingga secara teori, ilmiah, dan referensi mencakup semuanya.’’
0 komentar:
Posting Komentar