Universitas Diponegoro (Undip), menambah dua guru besar lagi. Sabtu (15/6), Prof Dr dokter Agus Suwandono MPH, pakar bidang epidemiologi dan Prof dokter Soeharti Catharina SpPD-KHOM PhD FINASIM, dalam bidang ilmu penyakit dalam, dikukuhkan dalam sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua Senat Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi, MES PhD, di gedung Prof Soedarto Tembalang.
Sudharto mengatakan, sampai saat ini Undip masih mempertahankan tradisi pengukuhan guru besar, karena pengukuhan yang diisi rangkaian orasi ilmiah merupakan bentuk akuntabiltas karya guru besar kepada kolega maupun masyarakat luas.
Dia mengemukakan, dua guru besar yang dikukuhkan tidak hanya menjadi ilmuwan, tetapi juga cendekiawan. Mereka bukan hanya cerdas di bidang keilmuan yang digeluti, tetapi juga harus peduli pada persoalan di masyarakat sesuai dengan kepakaran masing-masing.
Prof Agus Suwandono dalam pidato pengukuhannya menyampaikan orasi ilmiah ‘’Penyakit Virus Emerging Bersumber Binatang: Intensifikasi dan Integritas Program Pengendaliannya’’. Dalam paparannya dia menjelaskan mengenai penyakit virus emerging bersumber binatang perlu mendapatkan perhatian. ‘’Ada beberapa pengaruh yang menyebabkan penyebaran penyakit, di antaranya faktor demografi, mobilitas, perilaku hidup, lingkungan, dan perubahan iklim,’’ ujarnya.
Prof Soeharti membahas Risiko Perdarahan pada Demam Berdarah Dengue Bukan Sekadar Trombosit yang Rendah Saja’’. Soeharti menjelaskan, DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, namun dalam perjalanannya penyakit ini dapat mengalami perbaikan dengan sendirinya. Perhitungan trombosit yang rendah, gangguan sistem koagulasi, dan sistem fibrinolisis akhirnya juga akan bisa kembali normal seperti semula.
0 komentar:
Posting Komentar