Hai sob inget gax bentar lagi tanggal 20 Mei tau gax itu hari apa? yaitu hari yang biasa kita kenal dengan Hari Kebangkitan Nasional. Melalui tulisan singkat dan sederhana ini saya
ingin memaknai kebangkitan nasional menurut apa yang saya angankan.
Barangkali makna kebangkitan nasional pada saat lahir 104 tahun yang
lalu dengan makna kebangkitan nasional saat ini sudah terjadi pergeseran
karena perkembangan jaman. Pada saat lahirnya gerakan kebangkitan
nasional kala itu tentu lebih menitikberatkan pada perjuangan untuk
mewujudkan eksistensi diri sebagai bangsa. Yaitu sebagai bangsa yang
merdeka dan berhak menentukan nasibnya sendiri.
Namun makna kebangkitan nasional saat ini tentu kita fokuskan pada bagaimana
upaya kita sebagai bangsa bangkit kembali dari situasi keterpurukan
moral dan harga diri bangsa. Mungkin ungkapan saya ini agak berlebihan.
Tetapi itulah yang saya rasakan sejujurnya. Bagaimana kita masih banyak
menyaksikan kesewenang-wenangan pihak yang kuat menindas rakyat jelata.
Bagi yang kuat dengan seenaknya memakan hak-hak rakyat dengan cara-cara
yang tidak terpuji. Ada dalam bentuk korupsi, manipulasi dan sebagainya.
Gerakan kebangkitan nasional memperbaiki moral dan harga diri bangsa
saat ini harus kita lakukan mulai dari diri kita masing-masing.
Bagaimana kita bangkit memperbaiki moral kita, bagaimana kita bangkit
memperbaiki akhlak dan perilaku kita. Ya semua harus kita mulai dari
diri pribadi kita masing-masing. Gerakan kebangkitan nasional
memperbaiki moral dan harga diri bangsa barangkali tidak cukup hanya
dengan pidato atau ceramah-ceramah dari atas mimbar. Tetapi yang
terpenting adalah adanya contoh atau suritauladan dari para pemimpin
kita. Seorang ayah, sebagai pemimpin rumah tangga harus bisa menjadi
contoh bagi keluarganya. Seorang manajer, harus bisa menjadi contoh bagi
bawahannya. Seorang guru, harus bisa menjadi contoh bagi
siswa-siswinya. Begitu seterusnya karena pada dasarnya setiap kita
adalah pemimpin yang nanti akan dimintai pertanggungjawabannya oleh
Allah SWT atas kepemimpinan kita.
Merosotnya moral barangkali tidak terlepas dari nafsu serakah karena
pola hidup hedonisme dan konsumerisme. Pola hidup tersebut mengajarkan
bahwa harga diri seseorang dinilai dari melimpahnya harta kekayaan yang
dimiliki dan gaya hidupnya. Sehingga untuk mencapai maksud tersebut apa
pun ia lakukan. Bisa dengan cara tidak jujur atau pun bisa juga dengan
cara mencari pinjaman meski gali lobang tutup lobang.
Nah, untuk memaknai kebangkitan nasional saat ini marilah kita banyak
introspeksi diri. Sudah seberapa besarkah yang bisa kita lakukan untuk
negara dan bangsa ini. Jangan bertanya sebaliknya. Kemudian kita
bulatkan tekad untuk memperbaiki moral dan akhlak kita serta kita
tumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Bangga sebagai bangsa
yang terhormat dan bangga memakai produk-produk Indonesia. Semoga. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar